IDNPLAY NEWS – Bendera One Piece Jelang 17 Agustus mendadak jadi topik perbincangan nasional. Simbol bajak laut dari anime populer asal Jepang itu mulai berkibar di sejumlah rumah warga dan kendaraan menjelang perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Fenomena ini memicu berbagai reaksi, baik dari masyarakat umum hingga pejabat tinggi negara. Di antaranya, seorang warga Kebayoran Jakarta Selatan bernama Riki Hidayat mengaku enggan memasang bendera Merah Putih. Ia memilih mengibarkan bendera One Piece sebagai bentuk protes terhadap kondisi demokrasi di tanah air. Riki menyebut bendera tersebut memiliki makna kebebasan dan perlawanan terhadap penindasan. Fenomena ini menjadi bukti bahwa simbol budaya populer memiliki pengaruh besar terhadap ekspresi warga, meskipun menuai kontroversi. Simbol yang seharusnya bersifat hiburan berubah menjadi pernyataan sikap yang tajam menjelang perayaan nasional paling penting di Indonesia.
Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus mendapat tanggapan serius dari pemerintah. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Budi Gunawan menilai tindakan ini sebagai bentuk provokasi terhadap kehormatan simbol negara. Ia mengingatkan bahwa bendera Merah Putih adalah hasil perjuangan panjang para pahlawan dan harus dihormati sepenuhnya. Dalam keterangannya, Budi menyatakan bahwa ada aturan hukum yang mengatur soal pengibaran bendera negara. Pasal 24 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 melarang bendera negara dikibarkan di bawah simbol lain. Pemerintah berencana mengambil tindakan hukum bila pelanggaran dilakukan secara sengaja. Meski begitu, kreativitas dalam merayakan kemerdekaan tetap diapresiasi selama tidak mencederai nilai-nilai kebangsaan. Bendera One Piece tidak seharusnya menggantikan lambang perjuangan nasional dalam momen sebesar 17 Agustus.
“Baca juga: Mariejoa di Ujung Kehancuran! Rencana Jahat Rocks Bocor di One Piece 1156!”
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad turut bersuara terkait pengibaran bendera One Piece jelang peringatan 17 Agustus. Ia menganggap fenomena ini bukan sekadar tren warganet atau budaya anak muda, melainkan indikasi dari upaya terorganisir untuk memecah belah bangsa. Dasco menyebut bahwa lembaga-lembaga pengamanan telah memberikan masukan mengenai gerakan sistematis di balik penggunaan simbol-simbol asing tersebut. Menurutnya, ekspresi kreatif yang menyinggung simbol nasional harus dikaji ulang agar tidak menciptakan celah provokasi. Dasco mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan gerakan yang justru melemahkan semangat persatuan. Ia menekankan pentingnya menjaga kehormatan simbol-simbol negara dalam momen nasional yang sakral. Polemik bendera One Piece menjadi pengingat bahwa simbol budaya populer bisa berubah menjadi isu politik jika tidak disikapi dengan hati-hati.
Anggota Komisi III DPR Rizki Faisal menanggapi pengibaran bendera One Piece dengan pendekatan yang lebih edukatif. Menurutnya, simbol budaya populer seperti anime memang digemari banyak anak muda, namun tetap harus digunakan dengan bijak. Rizki mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi tidak boleh mengaburkan nilai-nilai kebangsaan, terutama menjelang perayaan nasional. Ia mengajak aparat penegak hukum untuk bertindak proporsional dan tidak langsung represif. Edukasi menjadi langkah pertama yang sebaiknya diambil dalam menangani fenomena seperti ini. Rizki juga menyoroti potensi dampak psikososial jika simbol asing terus bermunculan dalam ruang publik. Ia menegaskan bahwa penggunaan simbol populer asing harus disaring agar tidak menimbulkan narasi provokatif yang membahayakan persatuan. Bendera One Piece seharusnya tidak digunakan dalam konteks menggantikan simbol resmi kenegaraan seperti bendera Merah Putih.
“Simak juga: Terungkap! Teknologi AI FICE Ubah Cara Dunia Hadapi Krisis Iklim!”
Selain pejabat negara, tokoh-tokoh masyarakat dan komunitas digital juga memberikan pendapat mereka mengenai fenomena pengibaran bendera One Piece. Banyak yang memahami maksud simbolik dari bendera tersebut, namun tetap mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai nasionalisme. Komunitas kreatif pun diimbau untuk tetap berpikir kritis dalam mengekspresikan kecintaan terhadap budaya populer. Simbol fiksi seperti bendera bajak laut dari anime Jepang memang membawa semangat kebebasan dan perlawanan, tetapi tidak semestinya digunakan dalam konteks perayaan kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh pemuda juga mengusulkan dialog antar komunitas untuk mencari cara mengekspresikan identitas budaya secara sehat dan tidak bertentangan dengan simbol negara. Polemik bendera One Piece menjelang 17 Agustus menjadi momen refleksi nasional atas bagaimana budaya populer dan nasionalisme dapat saling berdampingan tanpa saling meniadakan.
IDNPLAY NEWS – Rencana Jahat Rocks akhirnya menjadi sorotan utama dalam One Piece chapter 1156 yang bertajuk Idols. Setelah penantian dua minggu,…
IDNPLAY NEWS – Cinta Segitiga Roger dan Pasukan Kuja mendadak menjadi pusat perhatian dalam spoiler One Piece chapter 1156. Dalam bab yang…
IDNPLAY NEWS – One Piece Chapter 1156 memunculkan kembali kenangan dari era lama dunia bajak laut dengan cara yang sangat menggebrak. Dalam…
IDNPLAY NEWS – Kisah My Melody & Kuromi mengawali petualangan musim panas 2025 dengan menampilkan dunia Mariland yang cerah dan penuh imajinasi.…
IDNPLAY NEWS – Persahabatan Anime selalu menjadi tema penting dalam berbagai seri populer dan mampu menarik banyak penggemar. Grup seperti kelas 1‑A…
IDNPLAY NEWS – Akaza Si Upper Moon mencuri perhatian sejak awal kemunculannya di trailer terbaru Demon Slayer Infinity Castle. Dengan wajah bertato…